Analisis Kinerja Portofolio Reksadana Pendapatan Tetap

I. PENDAHULUAN Salah satu upaya menarik minat pemodal domestik di pasar modal, antara lain dapat dilakukan dengan mengembangkan industri reksadana. Menurut Undang-undang Nomor 8 tahun 1995, Reksa Dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi. Dana dari masyarakat yang terhimpun dalam reksadana, akan dikelola oleh manajer investasi (fund manager) kedalam berbagai instrumen investasi yang tersedia, seperti : obligasi, valuta asing, maupun deposito dan surat berharga lainnya. Keberhasilan manajer investasi akan dapat terlihat dari kinerja yang tercermin dari tingkat pengembalian (return) yang mampu diberikan kepada para pemodal. Salah satu indikator utama untuk menilai kinerja reksadana adalah Nilai Aset Bersih (NAB). Indikator ini, merupakan hasil penjumlahan dari nilai investasi dan kas yang dipegang, setelah dikurangi oleh biaya-biaya serta hutang dari kegiatan operasional. Sedangkan pengukuran kinerja suatu reksadana, dapat dilakukan dengan dua metode koefisien indeks, yaitu indeks Sharpe dan indeks Treynor. Tujuan dari kedua metode tersebut, sesungguhnya tidaklah terlalu berbeda. Bila tujuan analisis koefisen indeks Sharpe adalah untuk mengukur sejauh mana kombinasi diversifikasi yang dilakukan dapat menghasilkan keuntungan dengan risiko total tertentu, maka tujuan analisis indeks Treynor adalah untuk mengukur sejauh mana kombinasi diversifikasi yang dilakukan dapat menghasilkan keuntungan dengan risiko sistematik (beta) relatif terhadap risiko pasar. Tulisan ini, membahas bagaimana menilai kinerja portofolio reksadana pendapatan tetap yang secara aktif diperdagangkan selama tahun 2005. Analisis dilakukan dengan menilai kinerja portofolio reksadana pendapatan ...
Word (s) : 4316
Pages (s) : 18
View (s) : 1675
Rank : 0
   
Report this paper
Please login to view the full paper